Jumat, 01 Februari 2013

Sepucuk Surat Untuk Sahabat ^^

here's

Assalamu‘alakum sahabat…

Semoga saat engkau membaca surat ini, engkau dalam keadaan tersenyum. Karena Allah telah menghadirkan kembali rasa sayang serta KasihNya padamu. rasa yang sama saat kita bersama dulu, menjalani hari – hari penuh lelah, merangkai senyum dalam keletihan. Namun, kita menghimpunnya dalam suasana penuh cinta.

Sahabatku...
Sekali lagi aku menyapamu, untuk sebuah rasa rinduku padamu. Apa kabarmu hari ini? Dari tempat aku menulis sepucuk surat ini, aku selalu berdoa dalam segenap hatiku, agar engkau di sana tetap teguh dalam keimanan, dan Allah tak pernah hentinya mencurahkan RahmatNya padamu.

Sahabat…
Pernahkah kau berpikir mengapa Allah mempertemukan kita? Adakah semua kenangan indah yang kita alami terjadi begitu saja. Aku tak kuasa membendung butiran cinta bila merenungi semua ini. Semalam di sepertiga malamku, ku curahkan segenap rinduku pada Sang Pemberi Cinta, karena aku tahu padaNya lah bermula rasa rinduku padamu. dan tak lupa sebait doa ku lantunkan di sepertiga malam ku itu, agar kau selalu dalam naunganNya.

Senin, 28 Januari 2013

Senja


Aku Mencintaimu ...
Saat butiran mutiara merah berkumpul jadi cakrawala senja..
Kamu menjelma bagai senja kehidupanku...
Bagiku senja itu damai, tenang itu hening. ^__^

@_AS

Senin, 21 Januari 2013

Teganya...





Aku pernah menyukainya..
Ada sesuatu yang menarikku ke arahnya.
Awalnya aku takut, karena aku tak biasa pada perasaaan ini.
Tanpa melihat batas dan jarak..
Ku mulai melangkah ke arahnya..
Ditempat suci...dibawah rinai hujan..
Aku tahu ini salah T^T

Dia sangat baik, walaupun ada jahatnya juga sama aku..
Anehnya, aku gak pernah sedikitpun benci, marah, kesel terhadapnya..
Aahh apa cinta itu memang buta? Tidak.
Aku rasa aku tak mencintainya tapi hanya menyukainya. Apa bedanya? Bingung.
Aku hanya merasa saat itu dia bukan sedang marah terhadapku, tapi dia sungguh tegas..

Dia pernah memberiku sebuah cahaya..
Cahaya yang mampu menerangi gelapku...
Kehangatannya mampu mengusir dinginnya malam..
Serta harapan baru bagi masa depanku..

Tapi kini ia telah pergi..
Kepergiannya secepat asap...
Kepergiannya seperti api...
meninggalkan luka bakar..
Teganya...T^T

Apa aku harus benci? Tentu saja tidak.
Aku yakin ini yang terbaik untuknya.
Untuk apa aku membenci orang yang pernah ku pilih..
Tapi akan lebih baik jika ia tahu aku membencinya.
Walaupun sebenarnya tidak...
Dengan begini tak ada yang merasa kehilangan.

Aku tak peduli jika dia meremehkan ataupun merendahkanku
Aku hanya peduli terhadap hatiku, tak mungkin aku mengotorinya dgn kebencian
walaupun orang yang ku hadapi, ia yang paling membenciku ^__^
 Maaf atas segala khilafku.

Cinta tulus dan suci dapat menerima dan melepaskan...
Aku ikhlas dan bahagia ^___^

_Nov 2011_